Forest Fire Vulnerability Mapping in Way Kambas National Park

Procedia Environmental Sciences - Tập 33 - Trang 239-252 - 2016
Putri Amalina1, Lilik Budi Prasetyo1, Siti Badriyah Rushayati1
1Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism, Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Inonesia

Tài liệu tham khảo

Partono S, Haryanto A, Akitashi K, Anugrah N, Risman A, Dwijayanto S, Sya’bani B, Rahmawati N, Widianti E. Taman Nasional di Indonesia. Bogor: Nature Conservation Information Centre; 2010. In Bahasa. Balai Taman Nasional Way Kambas. Laporan tahunan Taman Nasional Way Kambas: Balai Taman Nasional Way Kambas; 2013. In Bahasa. Balai Taman Nasional Way Kambas. Rencana Strategis 2010-2014. Lampung: Balai Taman Nasional Way Kambas; 2009. In Bahasa. Gollberg, 2001, Introduction: integrating spatial technologies and ecological principles for a new age in fire management, International Journal of Wildland Fire, 10, 263, 10.1071/WF01047 Jawad A, Nurdjali B, Widiastuti T. Zonasi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari 2015; 3(1): 88-97. In Bahasa. Taufik, 2010, Peluang untuk mengurangi bahaya kebakaran di HTI lahan basah: model pendekatan pengelolaan air, J. Hidrosfir Indonesia, 5, 55 Tacconi L. Kebakaran Hutan di Indonesia: Penyebab, biaya dan implikasi kebijakan. Bogor: Center for International Forestry Study; 2003. In Bahasa. Adinugroho WC, Suryadiputra INN, Saharjo BH, Siboro L. Panduan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut. Bogor: Wetlands International—Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada; 2005. In Bahasa. Erten E, Kurgun V, Musaoglu N. 2004. Forest fire risk mapping from satellite imagery and GIS: a case study [Accessed on 2014 December 1]. http://www.isprs.org/proceedings/XXXV/congress/yf/papers/927.pdf. Nurdiana, 2015, Indicator determination of forest and land fires vulnerability using Landsat-5 TM data (case study: Jambi Province), Procedia Env Sciences, 24, 141, 10.1016/j.proenv.2015.03.019 Setyawan D. Pemodelan Spasial arah penyebaran kebakaran hutan dengan menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis di Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur Bulan Oktober Tahun 2014 [disertasi]. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015. In Bahasa. Jaiswal, 2002, Forest fire risk zone mapping from satellite imagery and GIS, International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 4, 1, 10.1016/S0303-2434(02)00006-5 Rianawati, 2005, Kajian faktor penyebab dan upaya pengendalian kebakaran lahan gambut oleh masyarakat di Desa Salat Makmur Kalimantan Selatan, Jurnal Hutan Tropis Borneo, 17, 51 Itoyo I. 2006. Kebakaran hutan. Warta Konservasi Taman Nasional Way Kambas. 4th Ed. In Bahasa Akbar, 2011, Studi sumber penyebab terjadinya kebakaran dan respon masyarakat dalam rangka pengendalian kebakaran hutan gambut di areal Mawas Kalimantan Tengah, Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 8, 287, 10.20886/jpht.2011.8.5.287-300 Chuvieco, 1989, Application of remote sensing and geographic information system to forest fire hazard mapping, Remote Sens Environ, 29, 147, 10.1016/0034-4257(89)90023-0 Lillesand TM, Kiefer RW, Chipman J. Remote sensing and image interpretation. New York (US): John Wiley & Sons; 2014. Maullana, 2014, Perubahan penutupan lahan di Taman Nasional Way Kambas, Jurnal Sylva Lestari, 2, 87, 10.23960/jsl1287-94 Pudjiharta A, Widyati E, Adalina Y, Syarifudin. Teknik rehabilitasi lahan Imperata grassland. Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam; 2008. In Bahasa Vlassova, 2014, Analysis of the relationship between land surface temperature and wildlife severity in a series of Landsat images, Remote Sens, 6, 6136, 10.3390/rs6076136 Thoha AS. Penilaian bahaya kebakaran hutan dengan menggunakan indeks kekeringan Keetch Byram (Keetch Byram Drought Index) di RPH Sumberkima Provinsi Bali. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 1998. In Bahasa. Sudiana D, Diasmara E. 2008. Analisis indeks vegetasi menggunakan data satelit NOAA/AVHRR dan TERRA/AQUA-MODIS. Seminar on Intelligent Technology and Its Applications. Depok (ID): Universitas Indonesia. In Bahasa. Esri Imagery. 2014. Landsat 8 (Moisture Index). [Accessed on 2014 December 1]. http://www.arcgis.com/home/item.html?id=c308ac98a67b4a188b4b200c0549d43e. Jin, 2005, Comparison of time series tasseled cap wetness and the normalized difference moisture index in detecting forest disturbance, Remote Sensing of Environment, 94, 364, 10.1016/j.rse.2004.10.012 Sahu, 2014, Identification and mapping of the water-logged areas in Purba Medinipur part of Keleghai river basin India: RS and GIS methods, International Journal of Advanced Geosciences, 2, 59, 10.14419/ijag.v2i2.2452 Saharjo BH, Watanabe H. The effect of fire on the germination of Acacia mangium in a plantation in South Sumatra Indonesia. In: Septicorini. Studi penentuan tingkat kerawanan kebakaran hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2006. In Bahasa. Schindler L, Thoma W, Panzer K. The Kalimantan forest fire of 1982-3 in East Kalimantan. In: Forest Watch Indonesia. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor: Forest Watch Indonesia; 2001. In Bahasa. Setyawan, 2013, Way Kambas tenggelam dalam balutan ilalang, Naviri, 1, 1 Syaufina L, Sukmana A. Tinjauan penyebab utama kebakaran hutan di Daerah Tangkapan Air Danau Toba. Jakarta: ITTO Project, CFNCRD. 2008. Penyebab Utama Kebakaran Hutan. Colfer CJP, Resosudarmo IAP. Which Way Forward?: People, Forests, and Policymaking in Indonesia. Washington DC (US): Resources for the Future; 2002.